Mengakui dan Meningkatkan Ketinggian Burung Lain
Yang menjadi masalah adalah ketika keinginan untuk menjadi yang terbaik justru membuatnya mengacuhkan keberhasilan orang lain atau bahkan sampai muncul niatan/semangat untuk menjatuhkannya.
Mengakui Keunggulan Orang Lain
Terkadang bersimpati kepada orang yang susah terasa lebih ringan dibandingkan dengan mengucapkan selamat kepada orang lain yang berhasil, apalagi jika keberhasilan tersebut melibatkan kita sebagai salah satu orang yang kalah dalam kompetisi. Akan tetapi, untuk menjadi pemenang sejati, dibutuhkan sikap ksatria untuk mampu menerima kenyataan bahwa orang lain mampu berbuat lebih dalam beberapa hal.
Sebagai seorang senior di kampus, ketika mengikuti suatu kompetisi saat kita harus adu keunggulan dengan adik kelas dan kita harus menerima kekalahan dan mengakui bahwa junior kita lebih baik. Dalam organisasi kemasyarakatan di mana junior kita mampu menghasilkan karya yang lebih bermanfaat kepada warga, sehingga dia mendapatkan posisi yang lebih strategis. Atau dalam dunia profesional dimana junior yang dulu kita didik ternyata mempunyai prestasi profesional yang lebih baik dari kita sehingga scara struktural kita ada di bawahnya. Bagaimana perasaan kita?
Dengan kesadaran bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka kita akan lebih jeli melihat dan mengenali diri kita. Untuk hal-hal yang menjadi kelebihan diri, kita berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjadi yang terbaik. Kalah dari orang lain, kita perbaiki diri dan terus mengembangkannya. Untuk hal-hal yang memang kita lemah di bidang itu, porsi pengembangannya pun tentunya berbeda dengan peningkatan kelebihan diri. Untuk hal-hal ini, kita tenangkan hati dan untuk sementara menerima kekurangan diri kita. Daripada bergundah gulana dalam kekurangan diri, bukankah lebih baik bersyukur dan berfikir positif atas kelebihan yang Dia karuniakan kepada kita.
Membuat si Burung Terbang Lebih Tinggi
Setelah kesadaran untuk mengakui kelebihan orang lain terbentuk. Maka langkah berikutnya yang barangkali lebih berat adalah membantu orang lain untuk menjadi semakin baik, mengupayakan agar burung lain bisa terbang lebih tinggi, bahkan mungkin terbang ke ketinggian yang lebih dibanding kemampuan kita. Keikhlasan untuk mendukung orang lain agar dia menemukan potensi terbesarnya dan melejitkan orang tersebut ke kapasitas terbaiknya.
Bayangkan dalam suatu kantor dengan 10 karyawan, yang tentunya masing-masing punya spesifikasi tugas yang berbeda. Ketika masing-masing dari mereka dengan ikhlas menerima kelebihan 9 karyawan lain, tidak dengki apalagi berniat menjatuhkannya, kemudian mereka saling berusaha agar bisa membantu satu sama lain berkembang lebih maksimal, apa yang akan terjadi dengan perusahaan itu?
Sang sekretaris yang tahu akan ada seminar tentang manajemen IT perusahaan di UGM akan memberitahukan kepada staf IT-nya untuk ikut seminar tersebut, sang staf HRD yang punya kenalan pengusaha sukses akan mengenalkannya dengan Humas perusahaan, serta bendahara yang suka melihat iklan Apple Inc. akan memberikan rekomendasi kepada Image Branding perusahaannya tentang teknik periklanan yang berhasil. Akhirnya terjadi eskalasi kompetensi masing-masing individu dalam perusahaan tersebut, yang akhirnya secara kolektif membawa perusahaan tersebut pada level yang lebih tinggi.
Bayangkan jika miniatur tersebut terjadi pada suatu bangsa, jika semua politisi dari berbagai partai saling mendukung perjuangan masing-masing partai dalam wilayah yang menguntungkan masa depan bangsa; jika masing-masing perguruan tinggi rela membantu universitas lain agar fokus masing-masing kampus bisa segera tercapai; atau misalnya antar perusahaan dalam negeri bisa saling mendukung agar saling menguatkan lapangan usaha yang menjadi fokus masing-masing perusahaan, maka akselerasi kemajuan bangsa akan menjadi sangat cepat.
Berdasar dari kesadaran itulah, sambil mengembangkan potensi diri kita, mari kita bantu kawan-kawan kita yang sedang berjuang mencapai kapasitas tertingginya. Kita upayakan semaksimal mungkin agar dia mendapatkan kesempatan-kesempatan yang ia perlukan untuk semakin cepat naik level dalam hidupnya, kita bagikan informasi yang kita punya, atau kalau perlu kita jadikan diri kita sebagai sparing partner baginya. Semuanya agar dia semakin cepat berkembang.
Dengan seperti itu maka lingkungan kita secara personal perseorangan akan meningkat kualitasnya, dan tentunya secara kelompok pun akan makin tinggi kompetensinya.