Perjalanan Menggapai Mimpi (bagian 4)
Tulisan ini merupakan kompilasi dari empat cerita pendek tentang kisah perjalanan saya dalam mencari beasiswa S2.
Bagian pertama | Bagian kedua | Bagian ketiga | Bagian keempat
9. Pemicu Semangat yang Tak Pernah Padam itu Bernama Keluarga
Hidup ini tak pernah linier, bahkan masih terlalu rumit untuk dimodelkan dengan integral tiga tingkat. Kadang kita berada pada titik kebahagiaan tertinggi, namun beberapa saat kemudian kita seolah jatuh ke jurang terdalam. Sangat beruntung sekali saya mempunyai keluarga yang menjadi sumber inspirasi untuk terus mengembangkan diri tanpa letih.
Saat badan terasa lelah berusaha dan hati seakan kehabisan asa, membayangkan senyum di wajah ayah setelah seharian bekerja keras membuat hati ini kembali semangat. Kala tubuh seolah jenuh dengan segala aktivitas dan nafsu mengaum iri akan keadaan sekitar, bayangan akan rona wajah tak kelah dari ibunda tercinta yang tak pernah bosan mengatur rumah tangga seolah mengenyahkan segala alasan untuk menyerah.
Belum lagi waktu mata ini menatap foto wajah adik-adik yang masih terus berjuang berkompromi dengan kerasnya hidup agar bisa mencapai masa depan nan penuh harapan. Kadang rintik air mata terasa begitu nikmat saat raga ini mampu menghadirkan senyum di wajah mereka.
Walau masih jauh dari kondisi sempurna, tak kunjung habis syukur hamba akan karunia keluarga ini dari sang Maha Kuasa. Berawal dari mereka lah semangat dalam kalbu ini akan selalu bangkit saat keadaan kadang memaksanya untuk padam.
10. Belanda Hancur, Italia Kalah, dan Spanyol Menang (Lagi), tapi Chelsea pun Bisa Juara
Kita terhalang hijab dengan masa depan kita; kita tidak pernah tahu dengan apa yang terjadi di masa mendatang. Kadang kita mendapatkan sesuatu yang luar biasa padahal usaha kita biasa-biasa saja; sebaliknya pun bisa terjadi, kita hanya mendapatkan ala kadarnya setelah usaha tak kenal lelah. Terasa tak adil? Haha.. justru inilah yang sangat saya syukuri dari hidup: kita hanya dituntut untuk bekerja cerdas dan keras untuk menggapai apa yang kita harapkan. Hasil akhirnya bukan dalam kekuasaan kita, itu adalah hak prerogratif Sang Maha Kuasa.
Saat kita sedang merasa penuh optimisme, mungkin saja kita gagal dalam hidup, laksana Belanda di Euro 2012 yang penuh pemain bintang tapi selalu kalah dalam kualifikasi group. Atau justru sebaliknya, kita bisa merasakan sensasi sebagai Chelsea, tim yang dianggap remeh, yang hampir tersingkir berkali-kali, namun dengan kerja keras, mereka bisa menjadi juara. Against all odds. Namun hidup tak selamanya seindah itu, sebagai orang biasa atau pernah besar di masa lalu, kadang setelah segala kerja keras dan keberuntungan kita di fase awal, kita pun harus menerima kenyataan bahwa kita harus gagal dan kalah. Ibarat Italia yang terkena skandal pengaturan skor, berangkat ke Euro dengan materi seadanya, hampir tidak lolos dari kualifikasi group, namun bisa bermain indah, bahkan menghancurkan salah satu kandidat juara Jerman. Sungguh perjalanan yang luar biasa; harapan juara pun membumbung tinggi. Akan tetapi, mereka akhirnya harus pulang dengan (apa yang disebut orang banyak sebagai) kegagalan, kalah telak 0-4 dari Spanyol. Begitulah hidup, kadang kita harus menerima kenyataan bahwa sekeras apa pun kita berusaha, tetap ada saja beberapa orang yang memang too good to lose, sehingga kita harus tetap kalah darinya. No matter what, life must go on.
Akhir yang Indah dari Perjalanan nan Berlika-Liku
Alhamdulillah, di akhir perjalanan yang penuh makna dan pelajaran hidup tadi, saya diberikan kesempatan untuk bisa melanjutkan S2 di Seoul National University (SNU), Korea Selatan. Salah satu kampus terbaik di Asia dan menjadi sasaran utama siswa-siswa terbaik Korea. Walau saya tidak bisa masuk ke MIT, Cambridge, Tokyo University, atau lolos program Erasmus Mundus, saya yakin inilah karunia terbaik dari-Nya untuk saya. Biar pun Yunani dengan penuh semangat berkeinginan untuk juara Euro 2012, Jerman terlalu tangguh baginya dan Yunani pun belum layak juara. Barangkali inilah pesan untuk saya: Sebaik apa pun niat saya dan setinggi apa pun harapan hati ini, tapi jika tidak dibarengi dengan kompetensi yang terbaik, maka niatan itu akan hanya jadi impian kosong. Semoga masa studi di Korea nanti bisa membuat saya semakin melayakkan diri agar mampu lebih kompeten, sehingga layak untuk masuk ke kampus-kampus terbaik di planet ini untuk masa S3 saya nanti.
nicely written, brother 🙂 didn’t miss a word 🙂
The biggest thing I always am grateful from Mapresnas is the opportunity to have a powerful bond of brotherhood and sisterhood with inspiring people 🙂
That now I am sure I don’t have to worry if I’m stranded at jogja because I can always ask you 😀
“I’m stranded at jogja because I can always ask you” => haha.. epic banget commentmu Ryan.. btw kemarin aku baru saja ketemu sama Ahmed (STBA Teknokrat di Jakarta) stelah minggu lalu tmn2 jojga juga ngumpul di MapresNas 2012.. *hehe* mampir jogja lagi dong…
anyway, terima kasih banyak atas comment dan telah mampir ke blog saya 😀
aamin buat doa di akhir 😀
hoho.. buat semuanya juga boleh gan.. mumpung lagi puasa juga.. doa ente kan afdhol.. 😀
Pingback: Perjalanan Menggapai Mimpi (bagian 1) | A Call for Youth
Pingback: Perjalanan Menggapai Mimpi (bagian 2) | A Call for Youth
Pingback: Perjalanan Menggapai Mimpi (bagian 3) | A Call for Youth
Tak pernah berhenti baca “Perjalanan Menggapai Mimpi” by Mas Nasikun, inspiratif, dan menggugah, perjalanan hidup hampir mirip dg sy..sgt meresap ke dlm tikungan2 hidup, trkadang tdk mudah utk menanjak ke tangga yg lbih tinggi, butir2 kehidupanlah yg mnjdi guru (the best teacher) utk selangkah lebih smngat dlm “life” & utk maju, jarang org bs punya power dan action lebih ktika “keadaannya” tdk mndkung utk raih mimpinya. sehr inspirierend !!! sukses mas..!!
Terima kasih atas apresiasinya. Semoga kita selalu tetap diberikan keteguhan hati untuk terus berjuang meraih mimpi2 kita.
Assalamualaikum mas Nasikun,, salam kenal… saya tiba2 mampir ke blog ini karena lgi cari2 beasiswa ke korea,, ke seoul national univ. tepatnya.. karena saya punya cita2 s2 farmasi di sana.. kalo bole tau mas nasikun beasiswa apa ya disna? apakah ada informasi mengenai Seoul National University Global Scholarship? terimkasih sebelumnya
Walaikum salam wr wb
Salam kenal dan terima kasih banyak telah mampir ke blog saya.
Untuk informasi ke sana, sudah nyari2 ke web SNU kah?
Kalau belum, link berikut barangkali bisa membantu -> http://www.useoul.edu/apply/graduate/scholarships/for_applicants
Saya kemarin mendapat beasiswa dari KGSP/NIIED sehingga kurang tahu ttg beasiswa yg dimaksud.
Salam,
Nasikun