Prestasinya Sesemerbak Namanya, Gresika Bunga, Grandfinalis Mapres UGM 2012
Kecil-kecil cabe rawit. Kalimat inilah yang barangkali paling tepat menggambarkan sosok Gresika Bunga Sylvana, salah satu dari 6 Grandfinalis Mahasiswa Berprestasi (Mapres) UGM 2012. Dibalik sosok mungil dan senyum cerianya, terdapat segudang prestasi, banyak karya, dan sejumlah aktivitas inspiratif.
Sebagai kelanjutan dari artikel edisi spesial mengenai para mahasiswa unggulan nan penuh prestasi, profil para grandfinalis Mapres UGM 2012, kali ini kita akan mengupas lebih banyak aktivitas dan prestasi mahasiswi yang sering dibanggil dengan sebutan Bunga itu. Apa saja yang bisa membuatnya bisa masuk ke dalam 6 besar seleksi Mapres UGM, padahal dia harus banyak bersaing dengan mahasiswa-mahasiswi unggulan dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, lalu setelah lolos darisana dia harus bersaing dengan utusan dari 17 fakultas lainnya. Tentunya ada banyak hal luar biasa pada mahasiswi Akuntansi UGM tersebut.
Sarat prestasi, segudang aktivitas, kecerdasan akademis, dan kefasihan berbahasa Inggris membuatnya meraih posisi 3 dalam seleksi Mapres UGM 2012, prestasi tertinggi dibandingkan semua saingannya dari angkatan 2009.
Putri pasangan Bapak Sugiri dan Ibu Sri Kurniawati ini punya cakupan prestasi yang sangat beragam, mulai dari yang sangat akedemis, hingga yang berupa minat-bakat, atau bahkan dalam gerakan kemahasiswaan. Saat mengikuti Indonesia Accounting Fair di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) pada tahun 2011, Bunga berhasil meraih juara 2 di tingkat nasional. Di tahun yang sama, mahasiswi yang gemar memainkan piano ini juga berhasil meraih Juara 1 Nasional pada lomba Debat Pocer. Bunga juga mengalahkan semua saingannya lalu menjadi Juara 1 pada Lomba Debat EIC tahun 2010 di tingkat UGM. Gagasannya juga terpilih oleh DIKTI pada kejuaran Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Tertulis (GT) tahun 2010. Prestasi sebagai finalis juga diraih Bunga saat ia mengikuti Lomba TAxPLORE di tingkat nasional pada tahun 2011.
Saat DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Indonesia mengadakan agenda Perlemen Remaja-DPR, Bunga berhasil menjadi salah satu delegasi yang terpilih. Mahasiswi alumni SMPN 193 dan SMAN 89 Jakarta ini pula dengan meyakinkan meraih peringkat 1 dalam Duta Parlemen Muda Indonesia yang diselenggarakan oleh Indonesian Future Leaders (IFL). Dengan segudang prestasinya tersebut, Bunga masih terus mengembangkan bakat olah suaranya. Terbukti dia mampu menjadi penyanyi solo terbaik (peringkat 1) tingkat Jawa Barat serta sebagai juara 3 Solois Terbaik pada Hari Ibu yang keduanya diadakan oleh CANDRIS.
Dengan segala prestasinya tersebut, sangat wajar jika kita membayangkan sosok Bunga sebagai mahasiswi kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) tanpa aktivitas lain di luar kuliah dan mengikuti lomba. Jika kita beranggapan seperti itu, kita akan dibungkam oleh segenap aktivitasnya. Setelah 2 tahun aktif di DPF (Dewan Perwakilan Fakultas) KM UGM sebagai anggota dan pengurus harian, di tahun ketiganya Bunga dipercaya sebagai Ketua DPF KM UGM. Tidak hanya itu saja, Bunga juga pernah aktif selama satu tahun sebagai bagian dari keluarga BEM FEB UGM serta sebagai bagian dari kelompok studi Gama Cendekia (GC) UGM.
Selain aktif di intra kampus, penutur bahasa Inggris dan Jepang ini pula banyak mengikuti organisasi ekstra kampus. Bunga tercatat sebagai anggota Forum Indonesia Muda (FIM) Jogja dan Indonesian Future Leaders (IFL). Di lingkungan sekitarnya pun Bunga aktif dalam Karang Taruna selama 3 tahun terakhir. Dalam agenda bertaraf nasional, Babies Parlement #1 dan Babies Parlement #2, yang diselenggarakan secara beruntun dalam waktu 2 tahun, Bunga menjadi salah satu pengurus harian pada tahun pertama lalu dipercaya sebagai ketua pada penyelenggaraan yang kedua kalinya.
Berangkat dari kesadaran untuk selalu meningkatkan kapasitas diri, Bunga juga rajin mengikuti berbagai pelatihan dan seminar, mulai dari tingkat perguruan tinggi hingga tingkat internasional. Pada waktu ECO Singapore mengadakan acara internasional bertajuk World Leader Conference, Bunga menjadi salah satu pesertanya. Bunga juga hadir dalam Seminar Nasional City Colorful yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik UGM dan dalam Seminar Nasional FSDE oleh HIMIESPA UGM. Seminar Kewirausahaan dan Seminar Nasional Babies Parliament adalah beberapa contoh dari sekian banyak seminar yang ia ikuti.
Bunga juga ambil bagian dalam Students Visit UGM ke Malaysia bersama dengan para ketua lembaga di lingkungan Keluarga Mahasiswa (KM) UGM. Tahun ini Bunga adalah salah satu peserta yang terpilih untuk mengikuti Forum Indonesia Muda (FIM) di Cibubur. Pada waktu ASEAN Accounting Students Conference diadakan di Hotel Sahid, Bunga merupakan salah satu pesertanya.
Dengan segala prestasi dan kompetensinya, tidak heran jika Bunga sering dipercaya untuk mengisi berbagai forum. “Urgensi Sistem Legislatif Strong Bicameralism di Indonesia,” “Penurunan Nilai Pancasila dalam Legislatif di Indonesia,” “Green Accounting,” dan “Urgensi KIK di UGM” merupakan beberapa tema yang Bunga paparkan dalam banyak forum mahasiswa/pemuda. Pada pertengahan Mei 2012, Bunga juga dipercaya sebagai moderator dalam International Accounting Student yang diadakan di Pertamina Tower FEB UGM.
Tidak berhenti hanya disitu saja, aktivitas Bunga pun masih ada di banyak ranah. Untuk mengabdikan dirinya pada masyarakat, penggemar menyanyi ini juga menjadi relawan Merapi pasca letusan Merapi 2010 silam. Selama satu tahun ini Bunga sedang menyelenggarakan Pendidikan SAK-ETAP bagi UGM di Kotabaru Yogyakarta.
Mahasiswa ber-IPK cum laude ini pun sedang menjadi asisten dosen Akuntansi UGM pada semester ini serta merupakan tutor vokal di KFC selama 2 tahun terakhir. Minat wirausahanya pun ia kembangkan dengan mendirikan Gresika Creative Center dan INCRID (Innovative Creative Idea) yang telah berlangsung selama dua tahun mulai dari 2010.
Jika masih ada yang berargumen bahwa mahasiswa aktivis akan ber-IPK kecil dan minim prestasi, atau mahasiswa prestatif akan skeptis terhadap kegiatan pergerakan mahasiswa, maka Bunga adalah bantahan atas anggapan bersebut. Dia membuktikan bahwa adalah sangat mungkin dan wajar bagi mahasiswa untuk tetap banyak beraktivitas, penuh prestasi, rutin mengabdi ke sekitar, dan tetap mempunya catatan akademis yang unggul.
Kisah Mahasiswa Berprestasi (Mapres) UGM Lainnya:
subhanallah, waktunya sama 24 jam, tapi produktivitasnya jauh lebih tinggi dan berkualitas..
nice post mas Ahmad Nasikun 😀
semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua… 😀
ada fotoku nyempil di profilnya bunga dan mbak wandha :s
hehehehehe
eaa….. ada pertanda tertentu nih berarti.. hehe.. #tahunDepan
Pingback: Faelasufa, Mahasiswa Lokal Prestasi Internasional | A Call for Youth
Pingback: Pemuda Cerdas nan Aktif itu Namanya Detiza Goldianto | A Call for Youth
Pingback: Rahmi Khamsita, Mahasiswa Aktivis yang Sarat Prestasi Akademis | A Call for Youth
Pingback: Herwandhani Putri, Mahasiswa Berprestasi UGM yang Aktif Meneliti | A Call for Youth
Pingback: Nuzul Sri Hertanti, Aktivis Kesehatan yang Menjadi Mahasiswa Berprestasi UGM | A Call for Youth
Pingback: Penyelenggaraan Pemilihan Mapres di UGM tahun 2012
Pingback: Rahmi Khamsita, Mahasiswa Aktivis yang Sarat Prestasi Akademis « A Call for Youth
Bolehkah saya minta kontaknya mba Gresika Bunga untuk keperluan wawancara? Terimakasih bantuannya 🙂
Silahkan kontak dia via FB di => https://www.facebook.com/gresikabunga.sylvana