Terima Kasih Pendidikan


Hanbok at S.Korea

Hanbok at S.Korea

Pendidikan bukanlah sekedar batu pijakan ke dunia kerja semata, apalagi sekedar formalitas untuk menyenangkan orang tua. Pendidikan mampu mengubah cara berfikir kita tentang dunia dan tentang diri kita sendiri. Pendidikan adalah pintu gerbang bagi seluruh putra/i bangsa untuk menggapai mimpi-mimpi terbaik mereka. Oleh karena itulah pendidikan mutlak menjadi hak bagi siapapun di negeri ini, terlepas dari jenis SARA, keterbatasan fisik dan mental, kekurangan finansial, atau kesulitan akses.

Adalah tanggung jawab kita bersama untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk setiap generasi di tanah air tercinta ini. Bukan sekedar kewajiban Kemendikbud semata (walau mereka yang secara formal memegang amanah ini), kita pun dengan berbagai sumber daya yang kita miliki punya tanggung jawab untuk membantu terjaminnya pendidikan bagi setiap adik-adik imut-imut di berbagai penjuru negeri.

Setiap dari kita bisa berpartisipasi semaksimal mungkin, sesuai dengan kompetensi dan sumberdaya yang dimiliki. Bagi alumni kampus yang hendak mengabdi, mengikuti program Indonesia Mengajar (IM) membantu adik-adik di berbagai pelosok negeri untuk terus berani bermimpi. Bagi kawan-kawan mahasiswa, dengan menyisihkan sejumlah uang saku untuk didonasikan kepada lembaga pemberi beasiswa, seperti hoshiZora Foundation, bisa menjadi awal dari kontribusi besar kita pada dunia pendidikan. Atau bagi kawan-kawan yang punya teman yang kurang mampu, dengan menjadi teman terbaik mereka, menyemangatinya ketika dia sedih, atau sekali-sekali mentraktirnya makan malam, walau terasa sepele, barangkali merupakan motivasi yang luar biasa baginya untuk terus melanjutkan studi. Atau bahkan teman-teman bisa bergabung dalam lembaga motivasi yang membantu adik-adik mengenal potensinya dan mencapai mimpi-mimpi mereka, seperti yang dilakukan oleh kawan-kawan mahamentor. Itu hanya sebagian kecil contoh; masih banyak lagi peluang lainnya.

Saya sangat merasakan bagaimana besar pengaruh pendidikan pada perkembangan karakter dan kedewasaan saya. Bukan hanya pendidikan mampu membawa saya dari desa Plajan ke Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM, tetapi pendidikan pula lah yang memberikan kesempatan untuk berkarya lebih, mengenal dunia luar, dan pelan-pelan mencapai mimpi-mimpi yang dulu belum pernah saya bayangkan.

Dengan pendidikan saya yang selama 12 tahun sejak lahir hampir tidak pernah melihat kawasan lain kecuali desa saya dan sebagian dari Jepara, akhirnya bisa berpose gokil di depan Gedung Putih dan The Capitol di Washington DC pada tahun 2005. Karena pendidikan pula lah saya yang dulu selalu tidak PD kalau ketemu orang, akhirnya bisa presentasi di International Islamic University Malaysia (IIUM) di hadapan para profesor, mahasiswa S2 dan S3, dan para dosen dari berbagai penjuru dunia. Saya yang dulu hampir tidak punya teman karena minder akhirnya bisa punya jaringan dengan kawan-kawan dari seluruh benua juga karena kesempatan yang lahir dari dunia pendidikan.

Saya yakin masih banyak, bahkan sangat banyak, contoh generasi muda yang terus berkarya mencapai mimpinya karena kesempatan berpendidikan yang diberikan padanya; orang-orang yang berubah hidupnya karena merasakan nikmatnya duduk di bangku sekolah atau kuliah.

Oleh karena itu, saya hendak berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat pada dunia pendidikan di negeri ini; baik sebagai guru/dosen, pustakawan, tenaga administrasi, atau bahkan tukang sapu sekolah. Yang Anda-Anda lakukan bukan hanya mampu membahagiakan keluarga Anda dengan rizki yang mampu Anda gunakan untuk menyekolahkan anak-anak Anda, membelikan kado terbaik untuk istri/suami Anda, atau memberikan bingkisan Idul Fitri pada orang tua Anda; akan tetapi, bakti Anda di dunia pendidikan telah menjadikan ribuan, bahkan jutaan, orang untuk semakin dekat dengan mimpi-mimpi mereka. Terima kasih semuanya.

UN-APCICT Expert Group Meeting

UN-APCICT Expert Group Meeting

Terima kasih untuk Bapak/Ibu guru SD N Plajan 5 yang sangat sabar mendidik kami yang memang benar-benar tak berpendidikan. Haha. Siswa SD yang lebih senang berenang mencari ikan di bendungan dekat sekolah dan main kasti daripada belajar IPA untuk menghadapi ujian sekolah. Beribu terima kasih teruntuk Bapak dan Ibu guru SMP N 1 Pecangaan yang telah memberikan saya fondasi yang kokoh untuk melompat pada fase kehidupan berikutnya. What a quantum leap!

Teruntuk Bapak dan Ibu guru di SMA Semesta, terima kasih yang sebesar-besarnya telah membuka cakrawala saya, yang telah memberikan saya kesempatan untuk mencicipi interaksi dengan orang asing, yang memberikan kesempatan untuk belajar di bawah guru berbahasa Inggris dari Turki. Yang sangat saya banggakan, Bapak Ibu Dosen di UGM (khususnya JTETI), terima kasih atas pendidikan keilmuannya yang sangat mendalam, pembelajaran karakter dan nilai-nilai kehidupan, serta motivasi yang terus memacu saya untuk terus berkembang.

Dan yang tidak kalah penting, kawan-kawan yang selalu menemani saya untuk terus berjuang menggapai prestasi tertinggi, dari SD sampai perguruan tinggi, terima kasih banyak. Bagi segenap tenaga pendudung pendidikan (Bapak Ibu tukang sapu sekolah, pustakawan, tenaga administrasi kampus, pengajaran, dan semuanya), Anda semua telah memberikan lingkungan yang sangat mendukung bagi kami untuk terus berkembang. Terima kasih banyak.

Nasikun, 21 Maret 2012, pagi hari menjelang sesi debat 3 calon rektor UGM di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri UGM.