Tips untuk Meningkatkan Kemampuan Speaking Bahasa Inggris
Mau tidak mau, sekarang harus diakui bahwa kemampuan bahasa Inggris sudah menjadi kompetensi wajib setiap orang, khususnya para pemuda. Pada saat pendaftaran kesempatan kerja, ada syarat kompetensi bahasa Inggris. Untuk melanjutkan S2 di luar negeri nilai TOEFL harus tinggi. Bahkan buku-buku kuliah pun dalam bahasa Inggris. Yang tak kalah penting, game-game di komputer, film, serta komik, dan artikel sebagian besar dalam bahasa Inggris.
Oleh karena itu, kita hendaknya mempersiapkan diri sedini mungkin untuk meningkatkan kompetensi bahasa Inggris kita. Walaupun saya belum pinter-pinter amat berbahasa Inggris, TOEFL ITP saya 607, pernah ikut exchange di Korea Selatan dan di USA, menjadi peserta Students World Forum di Thailand. Dengan sedikit modal tersebut, semoga sedikit tips dari saya bisa membantu kawan-kawan untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita, khususnya bahasa Inggris aktif untuk komunikasi: speaking (including conversation)
1. Cari partner latihan rutin. Pada saat SMA saya membuat janji dengan salah satu kawan terbaik saya untuk selalu menggunakan bahasa Inggris jika kami berdua berkomunikasi. Saat diskusi setelah ngaji ba’da maghrib, saat break antar jam pelajaran di sekolah, atau bahkan saat antri mandi pagi hari di asrama. Karena teman dekat, kami berdua nyaman-nyaman saja untuk berbicara seenaknya dalam bahasa Inggris, walau grammarnya hancur, kosakatanya seadanya, tergagap-gagap, kadang masih campur bumbu bahasa Indonesia, atau bahkan kuah bahasa Jawa. It’s perfectly fine I think. Yang paling penting dalam membuat kita lancar berbahasa Inggris adalah merasa nyaman dengannya; tidak perlu harus menggunakan grammar yang selalu benar, yang penting lawan komunikasi kita bisa memahami kita.
Dengan memilih teman dekat, kita akan terbiasa untuk nyaman karena tidak perlu minder. Selain itu, ketika salah, biasanya teman akan tahu cara yang paling tepat untuk mengoreksi kita. Dengan cara seperti itu, selama hampir tiga tahun kami berlatih dan alhamdulillah perkembangan kami cukup signifikan. Saya berani bicara dengan bule-bule Turki setelah melalui proses. Pada saat kuliah pun saya menggunakan cara yang sama dengan beberapa teman, walau frekuensinya tidak sesering saat SMA. Tapi cara tersebut sangat membantu. Give it a try! It works on me, so there’s big chance it’ll work for you as well.
2. Talk to yourself in English, when you’re alone. Cara ini unik dan mungkin membuat kita tampak seperti orang gila yang ngomong sendiri. Dalam bahasa planet lain pula. Tapi ini sangat membantu. Seperti tips dengan partner, cara ini akan membuat mulut kita terbiasa untuk melafalkan kata-kata bahasa Inggris yang kadang perlu senam bibir. Saat kita jalan dari kampus untuk rapat lembaga, saat menunggu teman yang ngaret janjinya, atau saat malam-malam jalan ke Burjo, kapan saja.
Bisa dari topik-topik yang sederhana, seperti mengevaluasi diri apa yang kita lalukan dari pagi sampai malam pada hari itu; atau topik-topik yang lebih berat yang kita temui di kampus/televisi, misal tentang kemungkinan pembangunan PLTN di kabupaten Jepara. Practice makes perfect! Dengan terbiasa cas-cis-cus bahasa Inggris, maka mulut dan lidah kita pun akan terbiasa.
3. Rekam dan dengarkan suara kita. Well, cara ini sangat membantu dalam mengevaluasi speaking kita. Apakah terlalu cepat, sering mengucapkan “ehm” atau “eee.. ” saat ngomong, atau penggunaan kosa-kata yang sering kurang tepat, atau tenses yang sakkepanek dhewe. Semua akan bisa kita kenali dan evaluasi saat mendengarkan suara kita sendiri. Di bagian apa sih kita kurang, dan apa yang perlu kita lakukan untuk memperbaiki speaking kita. Barangkali dengan lebih pelan dalam bicara, perlu lebih banyak menghafal vocabulary dari Oxford Dictionary, atau perlu latihan pronunciation.
Awalnya saya kaget dan bilang, “who the h*ck is speaking this crap!” Tapi daripada kita terlambat dan dapet nilai jelek saat Speaking di TOEFL atau tidak dipahami orang kita saat jalan-jalan di the Mall, Washington DC, lebih baik kita mengetahui skill kita bukan.
4. Commit yourself to English club/group/community. Kalau langkah pertama membiasakan kita dengan English, kemudian makin dilancarkan dengan langkah kedua. Langkah keempat ini akan sangat membantu kita dalam memahami orang lain, menemukan cara yang paling tepat untuk mengekspresikan ide kita, menambah teman (atau bahkan jodoh, who knows?), dan yang paling penting melatih keberanian kita berbicara di depan publik.
Saat exchange di US dulu saya gabung dengan klub pelatihan SAT (tes seperti TOEFL, tapi untuk S1 di Amerika) untuk melatih bahasa Inggris saya. Saya juga gabung dengan Morning English Club setiap pagi (senin-jumat) saat exchange di Daejeon University (Korea Selatan dulu). Saat di UGM saya juga cukup sering gabung dengan ASEC, salah satu komunitas/grup bahasa Inggris yang dirintis kawan-kawan Teknik UGM yang mengadakan diskusi English setiap Jumat. Semuanya sangat membantu. Find one for yourself. Or you might want to create one in your community. Atau kalau misalnya punya cukup duit, bisa gabung dengan lembaga-lembaga les bahasa Inggris.
5. Ikuti event internasional. Nah untuk yang ini kita mau ndak mau harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris. The power of kepepet, lebih tepatnya. Ndak mungkin kan ngobrol sama bule Meksiko dengan bahasa Jawa saat ikut seminar internasional di Ukraina? Agak nekat tapi akan sangat terasa manfaatnya.
Selain ditempatkan di lingkungan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar resmi, kita juga akan banyak punya teman dari berbagai belahan bumi, yang pastinya akan sangat berguna ke depannya (untuk teman chatting, numpang nginep saat berkunjung ke negaranya, menjadi guide kita saat kita berkunjung, atau partner bisnis di masa depan?) Banyak peluang di depan sana.
Banyak program yang bisa diikuti. Mulai dari menjadi panitia kegiatan internasional yang diselenggaran oleh kampus/organisasimu. Atau menjadi volunteer/sukarelawan event-event internasional di kotamu. Bisa juga dengan mengikuti seminar/konferensi internasional di negara tetangga yang dananya bisa kita mintakan ke kampus/DIKTI sebagai sponsor kita kesana.Mengikuti program pertukaran pelajar/budaya/akademik ke negara penutur bahasa Inggris juga tentunya sangat membantu. Choose what you prefer.
Yup! Sementara segitu dulu yang bisa saya tuliskan pada kesempatan kali ini. Silahkan dicoba. Please write some comments, give me some feedback, or jot down your tips so that others can learn from your best practice. Mari bersama-sama belajar meningkatkan kompetensi diri kita. #himnae
please leave some comments/suggestions/feedback after you reading my article. I’d love to hear your tips as well 😀
Wow udh 607 aja toeflny bung. Oia, sering nnton film bajakan yg g ad textny sama skali, kl g cr yg textny bhs “macedonian” gmn gan..?? =))
Srg2 berbaik hati jd guide gratisan d pasar kembang eh malioboro mksdny, kykny g bs d anggap enteng tuh.
Yg terakhir perbanyak berdoa gan, doany jgn lupa pk bhs inggris jg y (ini pnh sy lakuin wktu mw tes ielts thn 2010 lalu :malu).
nekad komat-kamit sama Bule di Malioboro bakal keren tuh.. mereka kan ndak akan lama di Indonesia, jadi kita ndak perlu malu karena kecil kemungkinan ketemu mereka lagi 😀
Because the first comment was given in english, i try to comment in english too, he +D
Now, I want to conclude my understanding about the above article. Is it right that the conclusion is, we have to speak english as often as we can. We can do it with
1.Our (best) friend(s)
2.Ourselves
3.Our community
Thanks to Nasikun to share such a useful topic.
😀
Nice… you’ve got it all right! yeah.. definitely, that’s what this article says.. ^_^ thanks for summarizing it 😀
Halo ass. Nasikun 🙂
Salam kenal saya Rico, HI UGM angkatan 2008.
Well done. Tips2-nya sangat bermanfaat. Kalau saya pribadi, lebih sering menjalankan yang nomor 4 dan 5. Yg ke-5 apalagi, kan skrg event2 internasional semakin menjamur mulai dari MUN, AIESEC, sampai student exchange sekalipun.
Btw, TOEFL-nya 607? One word: Superb!
Sila mampir juga ke blog saya, ricodwinugrahatama.wordpress.com
Salam
Terima kasih Rico atas kunjungannya ke blog saya. From your blog and facebook I can tell that you’re very enthusiastic in joining those lots of int’l programs.. glad to know you..
(HI 2008? saya sering ngumpul sama Mas Riyanto Dedek Lesmana (2006) sama Sekar Sari (2007).. kenal sama mereka? )
Nice info 😀
It’s so useful for me~blablabla ^^
Thanks for stopping by.. hopefully it’s helpful for many people 😀
Halo mas ! I’m Iva, your friend in plurk and facebook. Kkkkk~
Well, your tips are soooooooooooo usable ! I’m announcing in “What’s Going On” program in Magenta Radio UNY and I have to use english to communicate with the listeners. Still I have difficulties on explaining something with my limited vocabulary .. I think I have to read, listen, and learn more .. Kkkkk~
Btw, you went to Korea? Nah! No wonder you can write hangeul fluently xD
Yup.. thanks for stopping by my blog..
I’ve heard about your being announcer there.. It could be hard but I believe by practicing it’s just gonna be better… I’m pretty sure your English is pretty good though..
Korea? haha.. I went there for a year.. one of the best thing (from your perspective I guess :D) is when I watched the ASIAN Song Festival in which SNSD, Super Junior, and many other starts are on the stage.. 😀 and it was in Seoul World Cup Studium.. the best thing is that we got VIP seat for FREE! ^_^
komen yg ini bikin super mupeng >.<
haha…. ikutan program kesana Fay.. dulu pernah secara ndak sengaja “terpaksa” nonton konser gratis 😀 ^_^
The most difficult part is looking a partner who has same ability or above.
There’re many students with Good English in Faculty of Engineering. I bet many of them would be great partners. If I may suggest, you can join ASEC English Club organized by students of Urban dan Regional Planning… it’s once a week, every Friday.. 😀
nice info gan. .
yoi.. terima kasih banyak gan 😀
supeerr sekaliii
I have a best friend who has promised to speak English with me.
But every time we meet, we just forget our promise 😛
commitment level: Indonesia ^_^ #haha
Pingback: Tips untuk Meningkatkan Kemampuan Listening Bahasa Inggris « A Call for Youth
MANTAP
SYUKRON MAS NASIKUN
SEMOGA TERCATAT MENJADI AMAL BAIK
Terima kasih banyak atas compliment-nya. Amin. Semoga bisa menjadi salah satu jalan untuk menambah 1 dari 3 hal yang tidak akan terputus pahalanya 😀
Reblogged this on futureputri.
askum mas nasikun “kayak orang jepang ya pake kun dibelakang” heheh..btw saya salud banget dan JUJUR NGIRI abis… wah saya langsung pengen nyoba semua tips nya but number one, cause i have been studying in university..haha tapi masih unyu unyu sih… bhasa inggris saya parah abis,, nah loh..susahnya ningkatin kemampuan di listening and speaking juga readng plus grammar..wah komplit yak!!!! anysolutions..:) by YUTA 🙂
haha.. saya juga kadang2 merasa beruntung punya nama nasikun, tampak kayak orang jepang.. hehe..
alhamd jika cukup berkesan. monggo dipraktikkan dan silahkan beri komentar setelah itu.
Mantep banget, Mas Nasikun. Terima kasih sudah berbagi tipsnya. 😀
Sama-sama. Semoga membantu proses kita semua dalam mengembangkan kemampuan berbahasa asing kita.
good tips..!! i want to go abroad to continue my study (s2)
Where do you want to pursue your master degree? (I mean in which country)
wah, berguna banget ya tipsnya. Kakak keren banget, salut deh + bikin ngiri hehe. Sebelumnya kenalin, saya Devi dan baru nemu blog ini. Maaf ya kesannya SKSD. Salam kenal ya..
Terima kasih banyak Devis sudah mampir ke blog saya. Salam kenal juga…
woooooa that’s an amazing tips, I think the tips useful for cos I’m from English Department at Borneo University of Tarakan… Thanks brother 🙂
You are very welcome.
makasih tipsx 😀 , tp kok susah skali y bwt mengistiqomahkannya.. =,= heheee.. just once.. twice.. 😦
Untuk jalan saja dulu sangat susah kan saat kita masih kecil? But then after we practiced for quite long time, our feet got used to it and we can now walk very comfortably. That’s all after practicing. 😀
assalam…i wanna ask u something, you said that you went to korea, then how the ways ? and what did you do to go there?…coz insyaallah i wanna follow young exchange in 2014…plis share the preparation about those above…tx before salaam
Waalaikum salam brother.
I’m now studying in Seoul Nat’l Univ south Korea under KGSP (Korean Gov’t Scholarship Program) scholarship.
I wrote some of them at:
http://www.bit.ly/KGSP-1
http://www.bit.ly/KGSP2
http://www.bit.ly/KGSP3
Please check them to see more detail about it.
Assalamu’alaykum wr.wb
Boleh ngga kak, aku minta share-in ttg tips belajar structure dan writing. Makasih kak, salam dari jogja
Great posting mas, wah jadi makin semangat untuk study abroad :)). Salam kenal ya, sukses selalu!
we’ll be waiting for you in Korea.
Hi.. Thankyou for this inspiring article.
I currently try to prepare the document for KGSP 2015 admission.
Can I ask you some question?
Is TOEFL score mainly be some consideration for the scholarship?
Because I don’t enough time to take the test right now with the approaching deadline for submission.
And if possible, can you recommend some good university for biotechnology laboratory?
thank you in advance.
I’m from Indonesia btw.
So sorry for the late reply, I didn’t manage to answer all the questions:
1. TOEFL is not compulsory
2. SNU and KAIST, as well as UST would be great
regards,
nasikun
yes that’s right I agree but for the firs’t I often nerves.. how this ?
Practice makes perfect. Hukum Fisika pun tahu bahwa gaya gesek statis lebih besar dibandingkan dengan gaya gesek kinetis. Untuk memulai memang susah, tetapi setelah jalan beberapa saat akan terasa lebih nyaman. Good luck.
This site was… how do I saay it? Relevant!! Finally I’ve found something that heled
me. Appreciate it!
Thanks for stopping by. I hope the blog/article gives something useful for the community/someone who is trying to improve the speaking skill.
thanks infonya,,, slam kenal dari syakur
Salam kenal, Mas Syakur.
Let me introduce myself first,I’m nanda,I just graduated from senior highschool.what a great articles.well,I’m looking for scholarship in 2016,and I think I’ve found a relevant place to write my problem.you’re an inspiring man mas nasikun,I just wanna ask you about how can I get scholarship?I really wanna continue my education in a country that uses english as the first language,please give me your tips,I really need much further information to study abroad,thanks mas nasikun,I’m wating for your suggestions
1. Google is a great place to start with. Try to find scholarship in a country whose first language is English (UK, USA, Singapore, etc)
2. Getting scholarship for undergrad program is much tougher than for graduate schools (master/PhD) so you mush have an excellent academic records.
Intinya aja ya sob.. cara mengembangkan bahasa inggris itu bagaimana kita untuk ber baur dengan bahasa tersebut dgn biasa… Hehehe thnks Deh sob 🙂
Bener banget sob.. the more we get used to it, the more familiar we are with the language, and then we’ll be improving our skill automatically.
thanks for inspiring article.. i want learning speak english fluently..
You are very welcome.
assalamualaikum kak.. thank u very much for your the good article..
You are very welcome.
Hai kak!
I tried to speak english as well but My pronounce is bad. And Also, I am ashamed to talk in english.
And I had tried talk in english with my close friend, It worked!
Also, I had learned Grammar but when I talked in english, I always worry if my english will bad and Nobody won’t understand what I said.
Good luck with the practice. As people always say, practice makes perfect.