Pertama ke Islamic Center di Daejeon


Sabtu sore saya diundang ngumpul – ngumpul bersama kawan – kawan di Daejeon Dae oleh para senior di KAIST, Chongnam, dan perguruan tinggi lain di Daejeon. Ngumpul – ngumpul warga (mahasiswa dan ‘mantan mahasiswa’) Daejeon. Alhamd bisa makan – makan nikmat lagi. Ada pizza serta ayam. nyam..nyam….Foto – fot menjadi bagian yang tidak bisa ditinggalkan. Kami berpotret ria di depan bunga – bunga yang baru bermekaran. Maklum baru musim semi.

1..2...3...say Kimchiii..iiiii

1..2...3...say Kimchiii..iiiii


Setelah itu, saya bersama Mas Arif (T.Nuklir KAIST) bersama – sama berjalan menuju Daejeon Islamic Center. Tempatnya agak di pedalaman. Tidak di tepi jalan besar seperti masjid – masjid di Indonesia. Lokasi DIC juga di gang yang cukup susah dihafalkan oleh orang baru. Akhirnya kami sampai tepat sebelu maghrib, sekitar jam 19,00. Kami bertemu dengan beberapa kawan dari Pakistan, India, Arab serta ada satu remaja muslim dari Korea Selatan. Subhanallah.

Kami sholat Maghrib berjamaah lalu ada pengajian kecil – kecilan dengan tema Ijtihad. Setelah itu saya berbincang – bincang lagi dengan Mas Arip tentang Islam di Daejeon. Di tengah – tengah pembicaraan beliau menawarkan saya Al-Qur’an dengan terjemahan bahasa Korea. Subhanallah!!! Tanpa pikir panjang saya langsung menerima tawaran itu. Saya juga minta beberapa brosur tentang Islam, namun semuanya dalam bahasa Korea sih. Jadi ya saya tidak paham sama sekali. Tapi mudah2an bisa bermanfaat untuk da’wah di kakmpus. Amien.

Karena sudah larut, saya pulang. Dari Islamic Center jalan kaki sekitar 20 menit lalu naik 102. Sudah deket kampus, harusnya transfer ke 605. Tapi karena sudah terlalu malam, 10.30, tidak ada bus lagi. Jadinya saya harus jalan kaki sekitar 30 menitan. Malam yang menyehatkan.